Belantara
Bisakah dua insan saling mencintai tanpa berpikir bagaimana nanti?
Layaknya dua insan yang saling berteman tanpa perlu mengukur kedekatan?
Tidak
Kupikir sepertinya tidak
Sebab bersama selalu erat dengan rencana
Terus dibalut cerita dan diiringi angan-angan
Mengapa begitu ada rasa untuk seseorang yang sulit sekali digenggam
Seumpama ruang kosong hampa dan tak berirama, muram
Mengapa satu pihak mengatakan butuhnya kau tapi dia menjauh
Mengapa ia menyuruh berjuang tapi ia menghilang?
Kata sepakat yang masih berat sebelah dan rindu sengaja diabaikan
Bisa saja dijalankan
Katanya aku pihak yang paling mahir meninggalkan
Dan selalu mengambil jalan tengah yang berat sisinya
Ia lupa, yang mengambil keputusan acapkali berat menjalani apa-apa dihadapannya
Sampai kepada kabar, bahwa tempatnya bukan lagi miliknya
Sungguh
Tak mungkin Aku merayakan perpisahan dengan senang hati
Atau menganggap semuanya telah putih tanpa pernah bercakap kembali
Jika pesan tak pernah lagi tersemat sampai pagi
Bukan berarti Aku siap menjadi asing berkali-kali
Bilamana perasaanmu telah usang
Dan tiada tempat tuk mengulang
Itu bukan kabar buruk pun baik untuk kudengarkan
Tapi kuharap mata itu tak pernah memandang dengan penuh kebencian
Dan dendam tak pernah lahir semata untuk mengenang
Sebab jika datangnya dengan sambutan, semoga kepergiannya tidak dengan cacian
Mentari akan selalu ada dengan kehangatannya sesaat setelah redanya hujan
Dan dandelion akan selalu tumbuh menjadikannya tempat singgah bagi kupu-kupu yang masih belajar untuk terbang
Tunggu,
Ah
Tunggu
Tersesat di hutan belantara, namun kuingin di sini selamanya
Komentar
Posting Komentar