Rumpang
Ia akan selalu ingat, bagaimana caramu mengetuk hatinya, dan meminta permisi untuk mengisi
Dengan membawa berbagai alasan yang sama sekali ia tidak mengerti
mengapa harus dia yang kau pilih
Akhirnya kau meyakinkannya dan dia membuatmu menjadi pemenangnya
Dan jalinan itu berhasil kalian ciptakan ditengah suara-suara yang sama sekali tidak pernah mendukung kalian berdua
Dan itu tentu saja bukanlah masalah
Sebab yang menjadi pemeran utama, kalian, bukan mereka
Sampai pada satu titik dimana ia merasa kau menaruh ragu atas perasaannya
Atas ketakutan-ketakutan yang tidak perlu kau ciptakan
Atas pertanyaan-pertanyaan yang tidak habis pikir olehnya
Sebab, perlukah itu diciptakan
Ditengah perjalanan kalian yang bisa dikatakan bukan lagi dalam waktu yang sebentar
Ia teramat kecewa
Pil pahit terpaksa ia telan juga
Ia tak pernah merasakan perasaan terpukul
sedemikian perihnya
Bukan karena apa
Sebab ia sama sekali tidak demikian adanya
Akhirnya kau hancurkan perasaannya yang selalu saja ia jaga untukmu
Kau membuatnya meminta menarik diri dari kata kepemilikan mu padanya
Mungkin ia terlalu bodoh tidak tahu bagaimana cara yang tepat membuktikan perasaannya agar bisa menepis keraguan yang telah bersemayam lama dalam benakmu itu
Mungkin egonya terlalu membabi buta tak tau tempat bagaimana menghargaimu sebagai sosok spesial dalam palung terdalam di hatinya itu
Mungkin ia tidak paham bagaimana cara membaca situasi saat kau kecewa padanya namun ia tidak pernah menenangkanmu
Mungkin juga Ia terlalu tak tau malu meminta butuh pada orang lain padahal kekasihnya akan selalu ada untuknya
Disini kalian akan menyadari
Setiap percakapan yang kalian bangun
Canda tawa yang kalian ciptakan sepanjang waktu
Nyatanya, disaat itu juga terselip hal-hal yang perlu diluruskan
Nyatanya, disaat itu terdapat hal hal yang minta dijelaskan
Tapi sialnya, tidak dihadirkan
Yang pada akhirnya, menebas apa-apa yang telah kalian bangun dan ciptakan
Mungkin, mengapa kalian tidak berani mengatakan, karena ada beberapa hal yang bila disampaikan akan mengacaukan
Dan ternyata pikiran itu menyesatkan
Sebab demikian pada akhirnya juga akan kecewa dan berakhir rumpang
Tapi sadarilah
Ia bukan singgah hanya ingin main-main
Ia ingin menetap serius dan berkomitmen satu sama lain
Tapi ya sudah, jarak pantas dihadirkan agar kalian berbenah
Dengan tidak ada lagi kata bersama
Dengan tidak ada lagi kata punya
Ia paham
Tak mudah bagi hati menerima sepi sebab sudah lama terisi
Tak mudah menjalani hari tanpa dia yang terkasih
Tapi bukan berarti Ia bersedia menjalani kembali padahal masing-masing belum selesai berdamai dengan dirinya sendiri
Selamat mengambil ruang sendiri
Bersahabat dengan sepi
Dan belajar menghargai dari apa yang pernah dimiliki
Komentar
Posting Komentar