Lepas

Terlalu banyak rasa sakit yang ditanggung sendiri
Saatnya sejenak menepi dari apa yang telah terjadi
Dari sekian ketakutan yang entah apa pemicunya dan darimana datangnya
Sadari, sudah salah sedari awal segala pemikiran yang selalu berlanjut dalam kepala

Kita berhak kecewa teramat sangat kepada diri sendiri, diri sendiri
Yang tak mampu memanfaatkan baik waktu dan kesempatan yang diberi
Tidak mampu memberikan kekuatan bagi raga yang meminta lebih

Jika menghadirkan luka adalah keahlian manusia 
Mengapa masih ada cinta yang selalu kau titip untuknya?
Apakah memang memberikan ruang untuk rasa sakit begitu menyenangkan?

Komentar

  1. Aku hanya ingin menulis komentar dari sudut stigmaku sendiri, aku harap tak terlalu jauh dari stigma si Penulis. Tak adil rasanya jika yang selalu dititipkan hanyalah cinta semata, tak lengkap rasanya jika hanya kehangatan belaka. Terkadang untuk membuat sayur bening pun, kau tak hanya menaburkan garam semata wayang saja.

    BalasHapus
  2. Hai Hilman, selamat datang, terima kasih sudah berkunjung ya semoga bisa memberikan sedikit manfaat.
    Menurutku cinta adalah bahasa universal yang dimana semua orang punya definisinya masing-masing. Oia mau nanya, bumbu-bumbu sayur bening apa aja sih? Saya yakin salah duanya adalah cinta, hehe. Sukses ya buat novelnya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer